Rangkaian Flip - Flop Lengkap !!
Rangkaian
Flip-flop Elektronika Dasar dan Jenis-jenisnya
A. Pengertian
Filp Flop
Pengertian
flip-flop adalah rangkaian elektronika yang mempunyai dua kondisi stabil yang
bisa digunakan untuk menyimpan suatu informasi. Pengaplikasian rangkaian
flip-flop menggunakan teori gerbang logika yang mempunyai sifat multivibrator
bistabil.
Disebut
multivibrator bistabil disebabkan kedua tingkat tegangan keluaran pada
multivibrator stabil dan hanya akan mengubah kondisi tingkat tegangan
keluaranya jika terjadi suatu pemicunya (trigger). Flip-flop mempunyai dua
otput dan salah satu outputnya ialah komplemen output yang lain.
Rangkaian
Flip-flop dan cara kerja rangkaian flip-flop – Flip-flop merupakan salah
satu pengaplikasian dari beberapa gerbang digital sehingga dapat menyimpan
bilangan biner 1 bit. Pada dasarnya rangkaian Flip-flop terdiri dari sebuah
rangkaian multivibrator bistabil.
Rangkaian
Flip-flop juga merupakan dasar dari rangkaian memori yang sudah kita kenal
sekarang. Karena rangkaian Flip-flop pada teknik digital memiliki sifat kondisi
output yang tidak hanya bergantung pada kondisi input, akan tetapi bergantung
juga pada kondisi input sebelumnya.
Flip-flop memiliki dua keluaran yang dinamakan sebagai kondisi Q dan Q’, yang mana Q’ adalah kondisi kebalikan dari Q. Rangkaian Flip-flop sudah ditemukan sejak tahun 1918 oleh seorang ahli fisika dari Inggris. Saat itulah dikembangkan rangkaian-rangkaian penyimpan data hingga saat ini. Bisa dikatakan Flip-flop merupakan rangkaian memori 1 bit dengan keluaran 1 atau 0 saja.
A. Karakteristik
Flip-flop
Flip-flop
memiliki 2 karakteristik, yaitu
1. Flip-flop
yang merupakan peralatan bistable yang berarti memiliki dua kondisi
tetap yaitu “0” dan “1”. Rangkaian ini dapat menyimpan dan mengingat suatu informasi
bit binner yang mengakibatkan apabila suatu sinyal input membuat kondisi “1”
maka kondisi “1” ini akan terus disimpan hingga ada sinyal input baru yang
mengubahnya menjadi “0” atau dari “0” menjadi “1”.
2. Flip-flop
yang mempunyai dua output yang salah satu outputnya merupakan komplemen output
yang lain.
B. Rangkaian
Flip-flop
Dalam
rangakain flip-flop, terdapat flip-flop yang tidak menggunakan clock seperti RS
latch dan D latch. Sedangakan yang menggunakan clock adalah RS flip-flop, D
flip-flop, dan JK flip-flop.
“Clock
adalah sinyal yang memiliki periode yang dapat digunakan untuk mengatur urutan
sinkronisasi pada rangkaian digital.”
D. Penemu
Flip-flop
Pertama
kali ditemukan oleh dua orang ilmuan ahli fisika inggris yang bernama William
Eccles dan F.W. Jordan sekitar tahun 1918. Rangkaian ini merupakan dasar dari
penyimpanan data memory pada smartphone ataupun computer.
Selain
itu flip-flop juga bisa digunakan sebagai penghitung detak dan juga sebagai penyingkronisasi
input pada sinyal waktu variable beberapa sinyal waktu referensi.
E. Jenis-jenis
flip-flop
Pada
umumnya rangkaian flip-flop dibagi beberapa jenis yaitu S-R flip-flop, Jk
flip-flop dan T flip-flop dsb. Simak selengkapnya penjelasan jenis rangkaian
flip-flop elektronika.
1. S-R
flip-flop
S-R
merupakan singkatan dari set dan reset. Sesuai dengan namanya rangkaian ini
terdiri dari dua input yaitu S dan R. Selain itu juga terdapat dua keluaran
(output) yaitu Q dan Q’. rangkaian ini biasanya terbuat dari 2 gerbang
logika NOR ataupun 2 gerbang logika NAND.
Terdapat
pula S-R flip-flop yang menggunakan gabungan dari 2 gerbang logika NOR dan
NAND. SR Flip-flop terdiri dari satu rangkaian bistabil dan hanya dapat
mengoperasikan satu bit bilangan biner.
Ada
berbagai jenis konfigurasi yang dapat dibuat dalam membangun sebuat SR
Flip-flop, diantaranya adalah dengan menggunakan dua buah gerbang NAND, atau
dengan dua buah gerbang NOR. Kedua masing-masing gerabang (NAND atau NOR)
dihubungkan saling menyilang, yakni output salah satu gerbang NAND dihubungkan
ke bagian input gerbang NAND lainnya. Begitu juga halnya dengan gerbang NOR.
Dari
gambar diatas terlihat bahwa RS Flip-flop memiliki dua masukan yang
masing-masing terdiri dari input Set (S) dan Reset (R), begitu juga dengan
outputnya juga memiliki dua buah masukan Q dan Q’. Arti set dan reset pada SR
flip-flop adalah dengan menset kondisi input S, output Q akan menghasilkan
kondisi 1, sedangkan me-reset flip-flop, output Q akan menghasilkan kondisi 0.
Sedangkan kondisi output Q’ akan selalu berlawanan dengan Q.
Adapun
tabel kebenaran dari SR flip-flop adalah sebagai berikut:
S |
R |
Q |
0 |
0 |
Kedaan
terakhir |
1 |
0 |
1
(set) |
0 |
1 |
0
(reset) |
1 |
1 |
tak
terdefinisi |
Pada
penggambaran rangkaian elektronika, SR flip-flop disimbolkan sebagai
berikut :
Cara
kerja SR Flip-flop
Seperti
pada penjelasan sebelumnya, Flip-flop SR dapat dibangun dengan menggunanaan dua
buah gerbang NOR maupun gerbang NAND.
Prinsip
kerja SR Flip-flop dengan gerbang NOR
Rangkaian
diatas dibangun dengan 2 buah nor gate yang akan menghasilkan nilai output 1
pada Q jika salah satu inputnya berlogika 1. Misalnya, apabila input R
diberikan kondisi logika 1 dan S=0, maka output Q akan menghasilkan logika 1.
Karena output gerbang NOR pertama dihubungkan dengan input gerbang NOR yang
kedua, maka pada saat output Q bernilai 1 maka output Q’ akan berkondisi
sebaliknya.
Sekarang
ketika input input R diberikan logika 0 dan S=1, maka output Q akan berubah
menjadi 0 dan Q’=1. Namun jika R dan S sama-sama berlogika 0, maka output Q
akan tertahan pada kondisi sebelumnya sampai kondisi input berubah kembali.
maka dari itulah flip-flop disebut juga dengan memori 1 bit karena dapat
menyimpan kondisi tadi.
Prinsip
kerja SR Flip-flop dengan gerbang NAND
Sedikit
berbeda dengan SR flip-flop dengan gerbang NOR, rangkaian flip-flop dengan
gerbang NAND, output Q dan Q’ akan sama-sama berlogika 1 jika input S dan R
berlogika 0. Hal ini berupakan kebalikan dari tabel kebenaran SR flip-flop yang
menggunakan gerbang NOR. Namun pada flip-flop pada kondisi ini haruslah
dihindari, itulah sebabnyak dalam tabel kebenaran tertulis tidak terdefinisi.
Pada
flip-flop gerbang NAND, apabila kondisi S=1 dan R=0, maka output Q akan
berlogika 1, yang mana output dari Q ini akan masuk juga ke bagian input
gerbang NAND yang kedua, sehingga output gerbang NAND yang kedua akan menjadi
0, dan sebaliknya. Pada saat input S=0 dan R=1, maka kondisi output Q akan
menjadi berubah menjadi 1. Namun apabila S dan R diubah menjadi sama-sams
berlogika 1, maka output Q akan mengikuti kondisi sebelumnya. Berikut tabel
kebenaran dari SR flip-flop dengan gerbang NAND.
S |
R |
Q |
0 |
0 |
tak
terdefinisi |
1 |
0 |
0
(reset) |
0 |
1 |
1
(set) |
1 |
1 |
keadaan
terakhir |
Pada
penggambaran rangkaian elektronika, SR flip-flop dengan gerbang NAND dapat
disimbolkan sebagai berikut:
Dalam
pengaplikasian SR flip-flop, ada banyak sekali tipe IC (Integrated Circuit)
yang dapat dipakai sesuai dengan kebutuhan perancangan. Baik itu IC TTL ataupun
CMOS, salah satunya adalah IC TTL tipe 54LS279 yang berisi 4 SR flip-flop
gerbang NAND yang ditunjukan sebagai berikut:
Prinsip
kerja SR Flip-flop dengan clock
Pada
rangkaian elektronika digital yang menggunakan banyak flip-flop, maka flip-flop
tersebut haruslah disinkronisasi agar dapat berjalan secara bersamaan. Karena
pada SR flip-flop biasa tidak ada pengaturan sinkronisasi, maka diperlukan
sebuah pengontrol untuk mengatur proses dari sr flip-flop agar dapat bekerja
secara bersamaan yang dinamakan “clock”.
Dengan
adanya penambahan clock, menjadikan output SR flip-flop akan berubah hanya pada
saat pulsa clock diberikan. Dengan demikian ketika pulsa clock mengalami
perubahan ke 0, maka output flip-flop tidak akan mengalami perubahan kondisi
logika.
Flip-flop
SR dengan clock memiliki 3 buah input dan 2 buah output karena adanya
penambahan clock tadi. Berikut ini adalah contoh rangkaian SR flip-flop dengan
clock yang dibangun dari gerbang NAND.
Rangkaian
SR flip-flop gerbang NAND dengan clock
Dari
rangkaian diatas dapat dijelaskan bahwa ketika input E diberikan logika 0, maka
kedua output Q dan Q’ akan menghasilkan logika 0 bagaimanapun nilai input S dan
R. Namun apabila input E diberikan logika 1 dengan input misalkan S=1, dan R=1,
maka output Q akan menghasilkan logika 1 (set). Begitu juga sebaliknya apabila
S=0 dan R=1 dengan input clock E=1, maka output Q akan menghasilkan logika 0.
Pada pengaplikasiannya, input clock hanya diberikan sesaat saja agar output
flip-flop dapat berubah kondisi set ataupun reset.
Berikut
adalah tabel kebenaran dari SR flip-flop dengan clock:
S |
R |
Q sesudah
clock |
0 |
0 |
Q
sebelum clock |
0 |
1 |
0 |
1 |
0 |
1 |
1 |
1 |
tak
terdefinisi |
2. D
Flip-flop
Pada
dasarnya ialah modifikasi dari S-R flip-flop namun ditambahkan gerbang logika
NOT (inverter) dari input S ke input R.
D
Flip-flop merupakan salah satu jenis Flip-flop yang dibangun dengan
menggunakan Flip-flop RS. Perbedaan dengan Flip-flop RS terletak pada inputan
R, pada D Flip-flop inputan R terlebih dahulu diberi gerbang NOT. maka setiap
masukan ke D FF ini akan memberi keadaan yang berbeda pada input RS, dengan
demikian hanya terdapat 2 keadaan "SET" dan
"RESET" S=0 dan R=1 atau S=1 dan R=0, jadi dapat disi.
Lain
halnya dengan S-R flip-flop, rangkaian D flip-flop hanya memiliki satu input
yaitu D. D Flip-flop merupakan salah satu rangkaian flip-flop yang populer dan
banyak dipakai dalam rangkaian dasar memori. Karena fungsi D flip-flop yang
real dapat menyimpan data 1 bit untuk sementara waktu. Waktu ini lah sering
disebut dengan delay flip-flop atau D-Latch.
Pada
dasarnya D Flip-flop ini hampir sama dengan SR Flip-flop dengan clock, hanya
saja yang membedakannya adalah input S dan R dijadikan input D yang ditambahkan
gerbang NOT (inverter).
Rangkaian
D flip flop yang dibangun dengan menggunakan gerbang AND, NOR dan NOT.
Cara
kerja D Flip-flop
Dari
gambar diatas terlihat bahwa rangkaian flip-flop D tersusun atas SR flip-flop
yang sedikit dimodifikasi dengan tambahan gerbang NOT (inverter) yang
menghasilkan input baru D. Informasi data yang berada pada masukan D akan
disimpan pada output Q hanya apabila input clock Cp dalam keadaan 1 pulsa.
namun jika clock Cp berkondisi 0, maka perubahan informasi pada input D tidak
akan mempengaruhi output Q sampai kondisi Cp 1 kembali.
Simbol
D flip-flop
Pada
contoh pengaplikasian D flip-flop dalam menyimpan informasi, ketika akan
membuat penyimpanan data sebanyak 4 bit, maka diperlukan empat buah D
flip-flop, dan seterusnya. Adapun contoh konfigurasi rangkaian D Flip-flop
untuk menyimpanan data 4 bit adalah sebagai berikut:
3. J-K
flip-flop
Rangkaian
ini merupakan pengembangan dari S-R flip-flop dan paling sering digunakan. J-K
flip-flop mempunyai 3 terminal input yaitu J, K dan CL (clock).
JK
Flip-flop merupakan rangkaian flip-flop yang dibangun untuk megantisipasi
keadaan terlarang pada flip-flop S-R. Flip-Flop yang satu ini mempunyai 3
inputan yaitu terdiri dari : J, K dan Clock Kelebihan JK Flip-flop adalah tidak
adanya kondisi terlarang atau yang berarti di beri berapapun inputan asalkan
terdapat clock maka akan terjadi perubahan pada keluarannya / outputnya.
berikut adalah symbol dan tabel kebenaran dari JK Flip-Flop.
Jk
flip-flop merupakan jenis flip-flop yang dibangun dengan dua buah SR
flip-flop clocked yang digabungkan menjadi satu. Yang mana kedua
output dari flip-flop yang pertama dihubungkan dengan input flip-flop kedua
secara berderet. Sedangkan output flip-flop yang kedua diumpanbalikan kepada
input flip-flop yang pertama sehingga flip-flop yang pertama dapat disebut
sebagai master (induk), dan flip-flop kedua disebut
sebagai slave (pembantu). Sifat flip-flop yang kedua akan mengikuti
sifat flip-flop yang pertama.
Dari
gambar diatas dapat dijelaskan bahwa flip-flip yang pertama dapat bekerja
apabila diberikan pulsa clock 1, sedangkan flip-flop yang kedua akan bekerja
pada pulsa clock 0. Hal ini karena adanya gerbang NOT (inverter) dari input
clock flip-flop yang pertama ke input flip-flop yang kedua.
Ketika
input clock diberikan pulsa 1, maka flip-flop master akan meneruskan informasi
yang diberikan dari input J-K, namun flip-flop slave belum bekerja. Namun
ketika pulsa clock berubah menjadi 0, maka flip-flop master yang akan berhenti
bekerja dan bagian slave-lah yang akan meneruskan informasi dan bekerja sebagai
master.
Dari
gambar diatas juga terlihat bahwa pada flip-flop yang pertama terdapat input
set dan reset. Hal ini berfungsi untuk menset Q menjadi berlogika 1 tanpa
terpengaruh oleh input J-K. Sedangkan input clock Cp berfungsi sebagai pengontrol
set ketika dalam keadaan 0.
Pada
saat input J=0 dan K=1, maka output Q akan berlogika 0 atau reset, itupun
ketika pulsa pertama masuk ke input Cp yang bergerak dari 1 ke 0. Kemudian
ketika input J=1 dan K=1, maka output Q akan berubah setiap pulsa clock Cp
masuk dan bergerak dari 1 ke 0. Perubaahan seperti ini disebut juga
dengan toggle.
Dari
penjelasan tadi dapat disimpulkan sebagai berikut:
Ketika
J=1 dan K=0 -> Q akan set pada clock yang pertama
Ketika
J=0 dan K=0 -> Q akan berada pada keadaan terakhir atau dalam kondisi
menyimpan
Ketika
J=0 dan K=1 – Q akan reset pada clock Cp yang pertama
Ketika
J=1 dan K=1 -> Q akan toggle.
Berikut
ini adalah tabel kebenaran dari J-K flip-flop:
J |
K |
Qn+1 |
Keterangan |
0 |
0 |
Qn |
kondisi
menyimpan |
0 |
1 |
0 |
kondisi
reset |
1 |
0 |
1 |
kondisi
set |
1 |
1 |
0 |
kondisi
toggle |
Dari tabel diatas, Qn merupakan output
J-K ketika pulsa clock berlogika 0. Sedangkan Qn+1 merupakan output J-K ketika
pulsa clock mulai turun dari 1 ke 0.
4. T flip-flop
Rangkaian
ini merupakan bentuk yang lebih simple dari J-K flip-flop. Kedua input J dan K
yang dihubungkan kemudian sering disebut dengan single J-K flip-flop.
T
Flip-flip merupakan salah satu jenis flip-flop yang kedua outputnya
diumpanbalikan kembali (feedback) ke bagian input SR flip-flop. Adapun
rangkaiannya T flip-flop adalah sebagai berikut:
Rangkaian
T flip-flop yang dibangun dengan 2 buah gerbang NAND dan dua gerbang AND
Dari
gambar diatas dapat dijelaskan prinsip kerjanya bahwa ketika input T diberikan
logika 0, sedangkan S dan R juga berkondisi logika 0, maka output Q akan
menghasilkan logika 0 juga, untuk Q’ tentu akan berkondisi kebalikan dari Q,
yakni 1. Ketika flip-flop dalam kondisi tersebut, maka input di bagian satu
gerbang NAND memiliki logika 1 (set).
Ketika
T diubah menjadi 1 dan S1, maka output Q yang sebelumnya berkondisi 0 akan
berubah menjadi 1. Nah dari gambar terlihat bahwa output Q terhubung ke dalam
input gerbang NAND yang kedua. Namun karena clock T berkondisi 1 hanya beberapa
saat dan kembali menjadi 0, maka kondisi logika R akan 0 dan S tetap 1.
Pada
kondisi tersebut, input R menjadi berlogika 1, artinya siap reset. Artinya
output Q yang sebelumnya 1 akan berubah ke kondisi 0 jika input T mendapatkan
pulsa 1 kembali. dan seterusnya, dan seterusnya sehingga output Q akan selalu
berubah apabila input T mendapatkan pulsa 1.
Jika
digambarkan dengan diagram waktu, rangkaian
flip-flop T maka akan tampak seperti berikut:
5. CRS
flip-flop
Merupakan
rangkaian clocked RS-FF yang sudah dilengkapi dengan terminal pulsa clock.
Pulsa clock berguna untuk mengatur keadaan set dan reset.
Jika
pulsa clock berlogic 0 maka perubahan logic input R dan S tidak akan berdampak
pada perubahan output Q dan Qnot. Output Q dan Qnot akan berubah jika pulsa
clock berlogik 1. CRS Flip Flop Adalah clocked RS-FF yang dilengkapi dengan
sebuah terminal pulsa clock. Pulsa clock ini berfungsi mengatur keadaan Set dan
Reset. Bila pulsa clock berlogik 0, maka perubahan logik pada input R dan S
tidak akan mengakibatkan perubahan pada output Q dan Qnot. Akan tetapi apabila
pulsa clock berlogik 1, maka perubahan pada input R dan S dapat mengakibatkan
perubahan pada output Q dan Q not.
Terima Kasih sudah Membaca disini ;) Semoga Bermanfaat. Berikan Komentar untuk perbaikan yaa
Referensi :
https://serviceacjogja.pro/rangkaian-flip-flop/
https://skemaku.com/mengenal-rangkaian-flip-flop-dan-cara-kerja-rangkaian-flip-flop-pada-teknik-digital/
Komentar
Posting Komentar